Sosok seorang Ayah
~Ayah adalah sosok tangguh yang jarang menitikkan air mata, juga tawa, dihadapan anak-anaknya. Senyum di sudut bibirnya sudah cukup menggambarkan suasana hatinya.
~Ayah merupakan tiang penyangga keluarga. Ia rela menukar kaki jadi kepala, kepala jadi kaki asal berada dijalan kebenaran, dan itu membuat keluarganya menjadi lebih baik.
~Ayah takkan mengatakan sampai dua kali hal yang sama, tapi itu harus kau pegang teguh. Saat kau melanggar perjanjian kalian, ia hanya tertunduk dan kau langsung tau, kau telah melukai kepercayaannya.
~Ayah tidak mengandungmu, tapi darahnya mengalir di nadimu, semua sifat terbaiknya diwariskannya kepadamu. Ia tidak melahirkanmu, tapi saat kau lahir, ia adalah orang pertama yang mengingatkan Tauhid lewat telingamu. Ia tidak menyusuimu, tapi dari keringatnyalah tiap suapan yang menjadi air susumu.
~Ayah bukanlah malaikat yang tak punya kesalahan, ia hanya manusia dan laki-laki biasa yang di dominasi logika. Kadang ia merasa mampu untuk bersikap adil, dalam membagi cinta yang dimilikinya dengan beberapa wanita yang diperbolehkan. Walau kebanyakan lingkungan dan keluarga menentang sikapnya itu. Percayalah, selagi harga dirinya tak tergores oleh protes berlebihan, ia akan bertanggung jawab terhadap langkah yang dipilihnya.
~Ayah tidak menimangmu setiap waktu, tapi tangan kokohnya selalu mampu mengangkatmu tinggi-tinggi agar kau bisa melihat dunia dari sudut pandang yang lebih luas.
~Ayah tidak menyuapkan setiap sendok makanan ke dalam mulutmu. Tapi saat langkah dewasamu kepentok dalam menjemput rezki, kau selalu ingat apa yang diperbuatnya dulu supaya kau tetap bisa makan. Semangat langsung berdenyut kembali di tubuhmu.
~Ayah tak selalu menyanyikan lagu pengantar tidurmu. Tapi nasehatnya tentang hidup, selalu menyertaimu seperti musik indah dalam setiap langkahmu.
~Ayah kadang suaranya seperti tenggelam oleh celotehan ibu, tapi keputusan penting dalam hidupmu tetaplah lewat persetujuannya.
~Ayah~
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment