Atasi Kantuk dan Lelah, Jangan Sembarangan Minum Kopi dan Minuman Energi

  Demi mengatasi rasa kantuk dan lelah saat bekerja lembur atau yang sedang melakukan perjalanan jauh, banyak orang yang sengaja minum kopi dan kemudian melanjutkannya dengan mengonsumsi minuman energi. Mereka menganggap minuman ini bisa membuat rasa kantuk menghilang sekaligus membuat tubuh kembali berenergi. Masalahnya adalah, kombinasi dari kedua jenis minuman ini bisa memberikan dampak kesehatan yang tidak bisa disepelekan. Dampak mengonsumsi kopi dan minuman energi sembarangan Kopi dan minuman energi sama-sama memiliki kandungan kafein yang tinggi. Jika sampai konsumsi kafein berlebihan, dampaknya bisa sangat berbahaya. Bahkan, bisa jadi hal ini akan memicu kematian akibat kekacauan denyut jantung setelah mengonsumsinya. Food and Drug Administration, BPOM Amerika Serikat menyarankan kita untuk mengonsumsi kafein maksimal 400 mg dalam sehari. Jumlah ini bisa didapatkan dari konsumsi empat atau lima gelas kopi. Bahkan, bagi remaja atau anak-anak, asupannya sebaiknya dibatasi maksimal 100 mg saja. Masalahnya adalah, jika konsumsi kopi harian kita cukup tinggi dan ditambah dengan konsumsi minuman berenergi atau minuman bersoda, bisa jadi asupan kafein bisa melebihi batas aman tersebut. Sebagai informasi, berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Consumer Reports pada 2012 silam, konsumsi satu porsi minuman energi bisa menyediakan 240 mg kafein. Mengonsumsinya dua porsi saja sudah mampu membuat asupan kafein melebihi batas normal. Beberapa gejala yang bisa muncul akibat kelebihan asupan kafein Pakar kesehatan menyebut ada beberapa gejala kesehatan yang bisa muncul jika kita mengonsumsi kafein dengan berlebihan. Berikut adalah dampak-dampak kesehatan tersebut. Menyebabkan sakit kepala Gejala pertama yang akan kita rasakan jika sampai kelebihan asupan kafein adalah mengalami sakit kepala. Pakar kesehatan menyebut gejala ini bisa muncul jika kita sudah minum kopi lebih dari tiga cangkir dalam sehari. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kafein yang bisa menyempitkan pembuluh darah sehingga membuat tekanan darah naik. Jika hal ini terjadi di pembuluh darah yang menuju kepala, maka dampaknya akan memicu sakit kepala. Hanya saja, jika kita terbiasa mengonsumsi kopi dan tiba-tiba saja berhenti meminumnya, efeknya juga bisa menyebabkan sakit kepala. Bisa membuat denyut jantung menjadi tidak teratur Kafein ternyata bisa memberikan stimulus pada sistem saraf pusat dan mempengaruhi tekanan darah pada tubuh. Jika asupan kafein berlebihan, maka hal ini akan meningkatkan tekanan darah sekaligus membuat denyut jantung meningkat dengan tidak teratur. Denyut jantung yang tidak teratur ini dipicu oleh peningkatan tekanan darah yang akhirnya membuat jantung berusaha dengan lebih keras mengalirkan darah ke berbagai penjuru tubuh. Masalahnya adalah jika hal ini tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan bisa memicu dampak yang lebih serius layaknya stroke atau penyakit jantung. Bisa membuat tubuh merasa haus Kafein memiliki sifat diuretik atau bisa menguras cairan tubuh. Hal ini bisa membuat kita lebih sering buang air kecil. Masalahnya adalah, hal ini juga bisa membuat kita mengalami dehidrasi yang akhirnya membuat kita lebih mudah haus dari biasanya. Peningkatan asam lambung Konsumsi kafein dengan berlebihan bisa meningkatkan risiko kenaikan asam lambung. Gejala dari masalah kesehatan ini adalah sensasi mual, asam di mulut, panas, dan ingin muntah. Bahkan, jika kita mengonsumsinya dengan sembarangan, bisa jadi akan menyebabkan kenaikan risiko terkena diare. Bisa membuat tubuh gelisah Kafein juga bisa menyebabkan kegelisahan jika dikonsumsi dengan berlebihan. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya dalam membuat otak menjadi lebih waspada. Masalahnya adalah hal ini juga bisa memicu sensasi tidak nyaman.

0 komentar:

Post a Comment

Blog Archive